MALANG – Dalam upaya menghadapi tantangan di era gig economy, Ketua Pusat Inovasi dan Transfer Teknologi Universitas Brawijaya, Dias Satria, S.E., M.App.Ec., Ph.D., telah menyusun kajian mengenai Program Millennial Job Center (MJC) yang berlangsung dari Oktober hingga Desember 2024. Program ini merupakan inisiatif yang digagas oleh pasangan Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Mendukung Keterampilan dan Sertifikasi
Program MJC bertujuan untuk memberikan dukungan kepada generasi milenial dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Salah satu fitur utama dari program ini adalah kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi yang diakui, yang dapat meningkatkan daya saing para peserta di dunia kerja. Sertifikasi ini diharapkan dapat membantu para milenial untuk lebih siap menghadapi tantangan di era gig economy, di mana keterampilan yang tepat sangat dibutuhkan.
Ruang Kolaborasi EJSC
EJSC sendiri merupakan ruang kolaborasi yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di lima Bakorwil, meliputi Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, Bakorwil IV Pamekasan, dan Bakorwil V Jember. Ruang kolaborasi ini dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara pelaku industri, akademisi, dan pemerintah, sehingga dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan keterampilan dan inovasi.
Data Terbaru dari MJC
Berdasarkan laporan terbaru dari laman MJC, Kabupaten Pamekasan mencatatkan diri sebagai wilayah dengan jumlah talenta MJC terbanyak, yakni mencapai 231 talenta. Posisi berikutnya ditempati oleh Kota Malang dengan 225 talenta, disusul Kabupaten Bojonegoro (223 talenta), Kabupaten Sidoarjo (176 talenta), dan Kabupaten Tuban (137 talenta). Data tersebut hanya mencakup lima besar wilayah dengan domisili talenta terbanyak, sementara total talenta MJC di Jawa Timur mencapai 1.914 orang yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten. Persebaran ini dinilai sebagai sinyal positif bagi upaya pemerataan sektor kreatif di Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, MJC juga menghadirkan program khusus bagi siswa SMA dan SMK yang menyediakan sertifikasi di bidang fotografi, videografi, dan desain web. Sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta sesuai dengan kebutuhan industri kreatif, sekaligus menjadi nilai tambah dalam mencari peluang kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui program ini, MJC berkomitmen untuk mempersiapkan generasi muda agar lebih kompetitif di dunia kerja serta mampu mengembangkan potensi kreatif sejak dini.
Kesimpulan
Dengan adanya Program Millennial Job Center, diharapkan generasi milenial di Jawa Timur dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang terus berubah. Melalui pelatihan dan sertifikasi yang ditawarkan, MJC berkomitmen untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di era gig economy. Inisiatif ini merupakan langkah positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia di Provinsi Jawa Timur.