Dilansir dari Portal Papua, perwakilan Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) bertemu dengan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar dan Duta Besar RI untuk Rusia Jose Tavares di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Rusia pada tanggal 9-10 Maret 2024. Pertemuan ini guna melepas rindu dan membahas berbagai isu hangat Indonesia hingga permasalahan mahasiswa Papua di Rusia.
Melepas Rindu di Rusia
Pertemuan dengan Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, sangat berkesan bagi para mahasiswa Papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) di Rusia. Billy, yang merupakan penjabat negara asli Papua, membuat pertemuan ini menjadi berharga untuk melepas rindu terhadap keluarga dan tanah air. Jarak yang jauh antara Papua dan Rusia membuat para mahasiswa tidak dapat pulang sesering mungkin, sehingga rasa rindu terhadap keluarga dan kampung halaman membubung.
Membahas Isu Terkini, Kendala dan Tantangan Mahasiswa di Rusia
Pertemuan ini tak hanya menjadi momen pelepas rindu, tetapi juga menjadi ajang diskusi. Pada kesempatan ini, para mahasiswa Papua membahas berbagai isu hangat yang tengah terjadi di Indonesia, dan solusi untuk masalah beasiswa yang sering menjadi kendala bagi mereka. Selain itu, mereka juga membahas kendala bahasa dan proses perkuliahan selama berkuliah di Rusia.
Dubes RI untuk Rusia, Jose Tavares juga mengingatkan bahwa hidup di Rusia memiliki banyak tantangan, terutama cuaca yang sangat dingin, bahkan bisa mencapai minus 50 derajat atau lebih.
Harapan Mahasiswa Papua di Rusia
Saat ini, terdapat 86 mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan sarjana dan magister di Rusia. Beberapa diantaranya akan menyelesaikan pendidikan mereka tahun ini. Samuel, salah satu perwakilan mahasiswa yang turut hadir dalam pertemuan dengan Staf Khusus Presiden dan Dubes RI untuk Rusia menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah.
Samuel dan rekan-rekannya berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian kepada para mahasiswa Papua yang akan lulus dengan menyediakan biaya kepulangan. Selain itu, mereka memohon bantuan biaya penyetaraan ijazah di Rusia sebelum kembali dan memasuki dunia kerja di Indonesia, terkhususnya Papua.
Dukungan dan Pesan Motivasi untuk Mahasiswa Papua
Billy Mambrasar menyampaikan bahwa pemerintah sedang fokus menyiapkan sebuah sistem untuk pengelolaan data mahasiswa dengan peluang kerja yang akan dibuka agar tercipta link and match. Nantinya sistem tersebut dapat membantu para mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya setelah menyelesaikan pendidikan.
Reef Sweny selaku Presiden IMAPA Rusia, mengungkapkan rasa senangnya atas pertemuan tersebut karena mereka mendapatkan semangat dan motivasi untuk berhasil dalam perkuliahan.
“Saya juga atas nama rekan-reman menyampaikan terima kasih diberikan waktu bertemu kaka Billy. Dari sharing kami juga berdiskusi dan belajar banyak hal baru sekaligus mengenal beliau lebih jauh. Kaka Billy menyampaikan bahwa kami tidak perlu takut gagal dan tekun belajar memulai hal-hal baru untuk meningkatkan kemampuan sebagai calon intelektual masa depan,” ujar Reef, sapaan akrab Ketua IMAPA Rusia itu.
Jose Tavares turut memberikan pesan penting kepada para mahasiswa. Ia menegaskan penting memiliki semangat juang yang tinggi dan memanfaatkan kesempatan untuk menimba ilmu sebanyak mungkin. Ilmu ini akan menjadi modal bagi mereka usia kuliah.
Kedubes RI untuk Rusia itu juga mendorong mahasiswa untuk mempelajari bahasa Rusia. Kemampuan itu akan menjadi salah satu modal berharga yang dapat menjembatani Indonesia dan Rusia dalam berbagai bidang. Manfaatnya tak hanya untuk mahasiswa sendiri, tetapi juga bagi bangsa dan negara, khususnya Papua.
Kesimpulan
Pertemuan ini merupakan momen penting bagi para mahasiswa Papua di Rusia. Dukungan dan motivasi dari Staf Khusus Presiden dan Dubes RI untuk Rusia diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus berjuang dan berhasil dalam pendidikannya.
lanangedan
Hendrikus Harum
