NGO Sulawesi Tengah Belajar Cegah Stunting Lewat Game "Si Centing" dari Malang

NGO Sulawesi Tengah Belajar Cegah Stunting Lewat Game “Si Centing” dari Malang

Total
0
Shares

Hey, folks! Ada kabar keren nih dari dunia pendidikan dan kesehatan yang pastinya bikin kita bangga sama Malang. Jadi, tanggal 6 Juni 2024 kemarin, perwakilan dari Yayasan Sikola Mombine, sebuah NGO yang fokus pada anak dan perempuan di Sulawesi Tengah, datang jauh-jauh ke Malang buat ikutan sesi pelatihan spesial. Mau tau apa yang bikin spesial? Mereka belajar cara pencegahan stunting pakai game edukatif buatan Malang yang super kreatif, namanya “Si Centing”.

Belajar Seru di Piknik Hub

Acara ini diadakan di Piknik Hub, tempat ngumpul kreatif di Malang, dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore. Sesi ini nggak cuma sekadar teori, tapi penuh dengan aktivitas interaktif yang bikin belajar jadi lebih fun. Kebayang kan, belajar sambil main game? Apalagi yang ngajarin adalah dua instruktur keren, Arif Bawono Surya dan Istivano Aprilwanda dari Let’s Play Indonesia. Mereka berdua udah jago banget dalam urusan pendidikan berbasis permainan.

Si Centing: Game Edukatif Asli Malang

Nah, game “Si Centing” ini bukan game biasa, guys. Game ini dikembangkan bareng sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dan didukung penuh oleh Bappeda. Tujuannya jelas, buat ningkatin kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting. Stunting, buat yang belum tahu, adalah kondisi di mana anak-anak tumbuh pendek karena kurang gizi kronis, dan ini bisa berpengaruh banget ke perkembangan mereka di masa depan.

Selama pelatihan, peserta dari Yayasan Sikola Mombine nggak cuma belajar konsep dan tujuan dari game ini, tapi juga gimana cara menerapkannya langsung ke lapangan, terutama buat edukasi siswa SMP di seluruh Kota Malang. Kebayang nggak sih, game ini dipakai buat ngajarin topik kesehatan yang krusial dengan cara yang asyik dan nggak ngebosenin?

Training for Trainers: Dari Malang untuk Indonesia

Arif Bawono, yang juga co-founder dari Let’s Play Indonesia, ngadain sesi “Training for Trainers”. Di sini, perwakilan NGO dibekali dengan skill dan pengetahuan buat ngelakuin metode pembelajaran berbasis permainan dalam program-program mereka sendiri di Sulawesi Tengah. Gimana caranya? Mereka diajarin teknik untuk bikin game edukatif yang nggak cuma interaktif tapi juga impactful. Harapannya, game ini bisa bikin perubahan nyata di komunitas mereka, terutama dalam hal pencegahan stunting.

Belajar Sambil Santai

Suasana di Piknik Hub saat itu bener-bener chill tapi tetap fokus. Para peserta tampak antusias banget buat nyoba metode baru ini di daerah mereka. Mereka merasa lebih siap dan percaya diri buat bawa pulang ilmu yang mereka dapetin ke Sulawesi Tengah. Nggak heran kalau acara ini jadi highlight buat mereka yang pengen revolusi cara belajar di daerahnya.

Belajar dari Si Centing

Sebagai mahasiswa, kita bisa banget belajar dari program kayak gini. Gimana nggak, kita jadi tahu bahwa pendidikan dan kesehatan bisa dikemas dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Bayangin aja, kita bisa pakai game untuk ngajarin hal-hal penting ke masyarakat. Dan nggak cuma itu, ini juga nunjukin kalau kolaborasi antara sektor pendidikan dan teknologi bisa membawa perubahan yang nyata. Jadi, siapa bilang belajar itu harus membosankan?

You May Also Like