Malang, 2 Juli 2024 – Film berjudul ‘Es Teh Hangat’, produksi Rumah Produksi Paradise Pictures bekerja sama dengan Singhasari Malang, dirilis di bioskop Mopic, Kota Malang, pada Selasa (2/7/2024). Film ini disutradarai oleh Mahesa Desaga, yang dikenal karena prestasinya di kancah internasional, termasuk Festival Film Australia Indonesia 2017 dan Melbourne International Film Festival 2017.
Alur Cerita yang Menarik dan Penuh Kehangatan
Film ini mengisahkan perjalanan memikat hati, menyusuri keindahan alam di Singosari dan Toyomarto, Kabupaten Malang. Tokoh utama dalam film ini dibintangi oleh Maria Carolina, Leo Zainy, dan David Nebukadnezar. Ada penampilan spesial dari Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M, yang berperan sebagai Supir Jeep. Melalui film ini, penonton diajak menikmati pesona alam dan kekayaan budaya yang tersembunyi di berbagai destinasi di Kabupaten Malang.
Menggunakan bahasa Jawa khas Malangan, cerita berkisar pada kebersamaan keluarga Gatot, Hemas, dan Yosan dalam perjalanan yang penuh perdebatan dan kejutan. Film dibuka dengan adegan dialog panjang yang menceritakan keresahan mereka sebagai keluarga yang ingin berlibur pasca-pandemi COVID-19. Dialog ini menggambarkan bagaimana pandemi menyita banyak waktu kita di rumah. Petualangan Keluarga Gatot menampilkan destinasi wisata seperti Kebun Teh Wonosari, Budug Asu, Desa Sumberawan dengan candi dan patirtaannya, Candi Singosari, hingga Museum Singhasari dekat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
Menurut Vicky Arief, produser film Darah Biru Arema, film ini tidak hanya sekadar objek keindahan untuk dinikmati, tetapi juga sebagai stimulan untuk mengeksplorasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Melalui film ini, keindahan alam dan kekayaan budaya yang ada di lokasi-lokasi tersebut menjadi latar produksi dan cerita dalam film ini,” kata Vicky Arief.
Memperkenalkan Es Teh Hangat Universe
Film ini juga meluncurkan konsep Es Teh Hangat Universe, yang merupakan Intellectual Property bertujuan memperkuat ekosistem pariwisata melalui pendekatan kreatif dan inovatif. Produk turunan dari konsep ini termasuk film promosi pariwisata, paket jelajah Es Teh Hangat, merchandise, dan kedai Es Teh Hangat. Vicky menjelaskan bahwa konsep ini adalah hasil kerja sama antara Paradise Pictures, Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari, dan Pemkab Malang, dengan komitmen untuk mengembangkan potensi pariwisata lokal dan meningkatkan perekonomian daerah.
Apresiasi dari Pj Wali Kota Malang
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM, menyampaikan apresiasinya terhadap film ini. Menurutnya, film ‘Es Teh Hangat’ sangat menarik dan bermakna dalam, serta dapat menjadi ajang promosi pariwisata yang efektif. “Film ini tidak terkesan membosankan, baik tampilannya, jalan ceritanya, maupun aktornya. Filmnya bisa membuat kita introspeksi diri,” ungkap Wahyu setelah menonton di Mopic Cinema Malang. Wahyu juga berharap agar lebih banyak film bertema Malang yang diproduksi untuk mempromosikan Kota Malang dan menjadikannya lebih dikenal luas.
Harapan dari Bupati Malang untuk Film Es Teh Hangat
Bupati Malang, Sanusi, mengucapkan terima kasih atas inspirasi yang dihadirkan lewat film ini dan berharap film ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Malang, sehingga semakin bersinar dan makmur. Sanusi juga menekankan pentingnya saling memahami dan mengisi dalam kehidupan keluarga maupun pemerintahan untuk mencapai kebahagiaan.
Film ‘Es Teh Hangat’ memberikan gambaran indah tentang potensi pariwisata dan kekayaan budaya Kabupaten Malang. Sebagai mahasiswa, saya melihat film ini sebagai medium efektif untuk mempromosikan daerah kita. Semoga lebih banyak karya serupa dapat dihasilkan untuk memajukan pariwisata lokal.