Beasiswa pertama tanpa batas minimum IPK, batas maksimum umur, atau asal universitas telah mengubah paradigma pemberian beasiswa di Indonesia. Inilah program Beasiswa untuk Negeri (BUN) yang diluncurkan oleh Yayasan Daerah untuk Negeri (DUN). Program ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki prestasi akademik gemilang, tetapi juga kepada individu yang memiliki karakter tumbuh bersama dan berkontribusi nyata dalam lingkungan sekitarnya.
Reybi Waren, Direktur Eksekutif Yayasan DUN, mengamati bahwa beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang tidak menunjukkan prestasi akademik gemilang masih sangat minim. Padahal, menurutnya, banyak orang-orang sukses dan berpengaruh di dunia ini yang tidak berasal dari rekam jejak akademis yang menonjol, melainkan rekam mental dan nilai-nilai yang luar biasa, salah satunya kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Inklusi Tanpa Batas
Program Beasiswa untuk Negeri (BUN) membuka peluang bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang, tanpa memandang IPK atau usia. Hal ini membawa angin segar bagi mereka yang mungkin terhambat secara finansial atau tidak memiliki prestasi akademik yang mencolok, tetapi memiliki dedikasi dan kontribusi signifikan dalam masyarakat. Dengan demikian, program ini menjadi langkah nyata dalam mendorong inklusi pendidikan di Indonesia.
Proses Seleksi dan Kriteria Penerima
Proses seleksi BUN tidak hanya mempertimbangkan pencapaian akademik, tetapi juga kontribusi sosial dan finansial mahasiswa. Kriteria penerima yang ditetapkan mencakup kebutuhan finansial untuk pendidikan tinggi, dan aktif berkontribusi di masyarakat, organisasi di dalam dan luar kampus, serta aktivitas bermanfaat lainnya. Hal ini mencerminkan komitmen untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, serta memberdayakan mereka untuk berkontribusi lebih lanjut pada masyarakat.
Dukungan dari Berbagai Pihak & Antusiasme Pendaftar BUN
Program ini tidak hanya didukung oleh Yayasan DUN, tetapi juga menerima dukungan dana dari Yayasan Assalam Fil Alamin (ASFA) dan delapan donatur pribadi dari lintas generasi dan profesi. Kolaborasi ini sejalan dengan salah satu misi ASFA di Indonesia, yaitu mempercepat pengembangan SDM di tanah air. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan pentingnya upaya bersama dalam memajukan pendidikan dan pengembangan SDM di Indonesia.
Program Bantuan Uang Kuliah (BUN) tahun 2024 menarik minat 2.611 peserta dari 28 provinsi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, setelah melalui proses seleksi yang ketat, terpilih 24 orang yang berhak menerima manfaat BUN. Menariknya, 70 persen dari penerima beasiswa ini merupakan mahasiswa generasi pertama di keluarga mereka atau memiliki orang tua yang bukan lulusan perguruan tinggi. .
Pembekalan dan Pengembangan Selama Penerima Beasiswa
Selain bantuan finansial, para penerima BUN juga akan mendapatkan pembekalan berupa mentoring dalam pembuatan Curriculum Vitae (CV), arah studi, serta penentuan karir. Di samping itu, para penerima beasiswa diwajibkan untuk terus memupuk semangat kontribusi kepada lingkungan sekitar. Selanjutnya, mereka juga akan mengembangkan kemampuan project management melalui implementasi kegiatan sosial yang secara wajib akan dijalankan di lingkungan masing-masing.
Kesimpulan
Program Beasiswa untuk Negeri (BUN) menandai sebuah terobosan dalam paradigma pemberian beasiswa di Indonesia. Dengan fokus pada karakter tumbuh bersama dan kontribusi nyata dalam masyarakat, program ini membawa harapan baru bagi mereka yang mungkin terpinggirkan oleh kriteria beasiswa yang ada.
Informasi lebih lengkap mengenai proses seleksi dan kriteria penerima beasiswa dapat diakses melalui instagram resmi mereka.
Sumber: Kompas.com